Grace PSI Sebut Kasus Meiliana Lonceng Darurat Intoleransi

Grace PSI Sebut Kasus Meiliana Lonceng Darurat Intoleransi
Grace Natalie bersama rombongan PSI membesuk Meiliana di LP Tanjung Gusta, Senin (11/3). Foto: Ist

jpnn.com, MEDAN - Ketua Umum PSI Grace Natalie kembali mengunjungi Meiliana di LP Tanjung Gusta, Sumatera Utara, Senin (11/3). Bagi Grace, warga Tanjung Balai itu adalah korban intoleransi yang belakangan ini kian mengkhawatirkan.

"Kasus yang menimpa Ibu Meiliana merupakan lonceng darurat intoleransi di Indonesia," ujar Grace dalam keterangan persnya.

Seperti diketahui, Meiliana dijebloskan ke penjara karena dianggap menodai agama Islam. Padahal, yang dilakukannya hanyalah meminta volume speaker masjid dikecilkan sedikit.

BACA JUGA: PSI Ingin Hapus Pasal Karet UU ITE

Menurut Grace, pernyataan Meiliana itu dipelintir sedemikian rupa oleh kelompok intoleran sehingga memprovokasi umat Islam untuk melakukan pembakaran vihara. Anehnya, lanjut dia, pelaku pembakaran hanya dihukum dua bulan penjara, sedangkan Meiliana 18 bulan.

"Ibu Meiliana ini hanya masyarakat sipil biasa. Dia bukan aktivis, bukan tokoh politik. Artinya, apa yang menimpa Ibu Meiliana mungkin menimpa siapa saja. Indonesia perlu perbaikan agar penegakan hukum tidak diskriminatif dan kejadian seperti ini tidak terulang," ujar Grace.

Grace pun menyayangkan partai-partai berhaluan nasionalis yang tidak berbuat apa-apa untuk membela Meiliana. Menurut dia, sejahu ini hanya PSI yang berani bersuara soal isu ini.

"Semoga Bu Meiliana segera mendapat keadilan, kasasinya dikabulkan dan bisa segera menghirup udara bebas," pungkas mantan jurnalis itu. (dil/jpnn)


Ketua Umum PSI Grace Natalie kembali mengunjungi Meiliana di LP Tanjung Gusta, Sumatera Utara, Senin (11/3).


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News