Gravel Dorong Inovasi Manajemen Digital Demi Memajukan Industri Konstruksi di Indonesia
Secara historis, perekrutan pekerja konstruksi atau tukang bangunan berlangsung berdasarkan sistem kekeluargaan atau pertemanan.
Ketika ada proyek bangunan, tukang akan bekerja dalam satu paguyuban atau rombongan tapi ketika proyek sepi serombongan itu pula menganggur.
Siklusnya terus seperti ini hingga sekarang. Informasi pekerjaan konstruksi pun masih dikelola dan dikomunikasikan secara verbal, dari mulut ke mulut.
Selain itu, manajemen pekerja proyek juga masih belum terorganisir dan banyak miskomunikasi antara pemilik proyek konstruksi yang berada di kantor dengan tukang yang berada di lapangan.
Akibatnya terjadi penundaan penyelesaian proyek hingga terbuangnya waktu dan biaya. Inovasi manajemen konstruksi lewat aplikasi pencari tukang
Tantangan-tantangan ini sebenarnya dapat terselesaikan apabila para pemangku kepentingan di sektor konstruksi mulai bergeser dari metode tradisional ke solusi manajemen konstruksi digital.
Saat ini solusi digital dalam konstruksi masih banyak fokus bergerak di perencanaan pembangunan atau rantai pasok.
Belum banyak yang menawarkan solusi dalam aspek pengelolaan SDM, khususnya manajemen jasa tukang bangunan atau pekerja konstruksi, padahal dalam ekosistem sektor konstruksi tukang pegang peranan penting.
Gravel mendorong inovasi manajemen konstruksi digital demi memajukan industri konstruksi di Indonesia
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- Peringati Hari Buruh, Menaker Ida Luncurkan Kepmen Dukung Hubungan Industrial yang Harmonis
- Fraksi PKS Konsisten Memperjuangkan Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh
- May Day 2024, Menaker Ida Ajak Buruh Tingkatkan Kompetensi & Daya Saing
- Ada Potensi Terjadi Kejahatan dari Rekam Jejak Digital, Hati-Hati
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan