Greg Fealy Tuding Pemerintah RI Represif terhadap Kaum Islamis, Begini Respons Wamenag

Greg Fealy Tuding Pemerintah RI Represif terhadap Kaum Islamis, Begini Respons Wamenag
Zainut Tauhid. Foto: Mesya/JPNN.com

Nilai dan ekspresi keberagamaan, kata dia, sangat mewarnai relasi antara agama dan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Hal itu tidak mungkin dibatasi, apalagi diingkari dan direpresi," katanya.

"Upaya meningkatkan kehidupan keagamaan justru terus dilakukan oleh negara melalui Kementerian Agama yang bersinergi dengan ormas, majelis dan lembaga keagamaan." katanya.

Ia mengatakan Indonesia dan berbagai negara menghadapi tantangan infiltrasi paham transnasional, baik liberalisme, sekularisme maupun ekstrimisme.

Infiltrasi nilai-nilai yang berpotensi merusak tatanan kemasyarakatan Indonesia yang religius perlu diantisipasi.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah penguatan toleransi dan pengarusutamaan moderasi beragama.

"Jadi bukan Islamisme. Yang kita mitigasi dan antisipasi adalah berkembangnya paham dengan tiga karakter, yaitu anti-Pancasila dan NKRI, ekstrem dan anarkis sehingga sampai menistakan nilai-nilai kemanusiaan, serta intoleran, terjebak pada klaim kebenaran dan fanatisme kelompok," katanya.

Wamenag mengatakan survei Balitbang-Diklat Kemenag, sejak 2015-2019, angka rata-rata indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) selalu berada di atas angka 70 atau kategori tinggi. Indeks KUB tahun 2019 pada angka 73,83.

Wamenag Zainut Tauhid Za’adi merespons pernyataan Profesor Greg Fealy yang menuduh pemerintah Indonesia represif terhadap kaum Islamis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News