Gua Maria Grabag dan Kisah Muslim Tidur di Gereja

Gua Maria Grabag dan Kisah Muslim Tidur di Gereja
Gua Maria di Kapel Santo Yusup, Grabag, Kabupaten Magelang. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com - Keberadaan Gua Maria sudah melekat dengan umat Katolik. Di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdapat Gua Maria yang sejarah pembangunannya tak terlepas dari sebuah peristiwa yang dialami seorang muslim.

A Antoni, Magelang

GUA Maria Grabag merupakan bagian dari lahan seluas sekitar 5.000 meter persegi kompleks Kapel Santo Yusup dan SMP Pendowo. Lokasinya di Jalan Raya Cokro, Dusun Puntingan, Kelurahan Grabag, Kecamatan Grabag, sekitar 5 kilometer dari jalan nasional antara Magelang - Semarang.

Dalam tradisi Katolik, Gua Maria merupakan tempat ziarah dan devosi. Sebuah lokasi bisa ditetapkan sebagai Gua Maria karena pertimbangan penampakan supranatural Maria ataupun faktor sejarah tempat devosi dan ziarah umat Katolik.

Umat Kapel Santo Yusup pun tak serta-merta membangun Gua Maria. “Ada sejarahnya,” ujar Subiantoro selaku pengawas Kapel Santo Yusup dan Gua Maria Grabag belum lama ini.

Pria asal Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta itu bisa dibilang yang babat alas lokasi yang saat ini menjadi Kapel Santo Yusup dan Gua Maria Grabag. Pak Bi -sapaan akrabnya- meninggalkan kampung halamannya untuk menjadi pengajar di SMP Pendowo Grabag yang dibangun pada 1982.

Selang delapan tahun kemudian atau pada 1990, sebuah kapel dibangun di kompleks SMP Pendowo. Kapel itu berada di bawah Keuskupan Agung Semarang.

Subiantoro menuturkan, pada saat proses pembangunan kapel ada tukang batu yang sering tidur di dalam gereja kecil tersebut. Namanya Sukemi.

Keberadaan Gua Maria sudah melekat bagi umat Katolik. Sebuah lokasi bisa ditetapkan sebagai Gua Maria karena pertimbangan penampakan supranatural Maria ataupun faktor sejarah tempat devosi dan ziarah umat Katolik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News