Gua Maria Grabag dan Kisah Muslim Tidur di Gereja

Gua Maria Grabag dan Kisah Muslim Tidur di Gereja
Gua Maria di Kapel Santo Yusup, Grabag, Kabupaten Magelang. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

Pada suatu malam Sukemi mengalami hal yang mengejutkannya. Tiba-tiba pintu kapel terbuka dan muncul sosok perempuan berjubah memandang dengan wajah tersenyum ke arah Sukemi.

Pagi keesokan harinya Sukemi melaporkan peristiwa itu kepada Slamet selaku pengawas pembangunan gereja. Slamet lantas menunjukkan gambar Bunda Maria kepada Sukemi.

“Pak Kemi bilang perempuan yang muncul persis di foto (Bunda Maria, red) yang ditunjukkan Pak Slamet,” ujar Subiantoro.

Pria berkumis dengan rambut memutih itu mengatakan, Sukemi adalah seorang muslim. “Pak Kemi tetap muslim hingga akhir hayatnya,” tuturnya.

Gua Maria Grabag dan Kisah Muslim Tidur di Gereja

Peristiwa yang dialami Sukemi itulah yang melatari umat Stasi Santo Yusup Grabag membangun Gua Maria pada tahun 2000. Lokasinya persis di belakang kapel.

Subiantoro menjelaskan, patung Bunda Maria dan Yesus yang ada di lokasi tersebut merupakan karya seorang pematung di Magelang. Menurutnya, banyak pengunjung menganggap patung Bunda Maria berbahan fiber itu punya kekhasan tersendiri.

“Yang bikin patung juga muslim. Pematungnya berpuasa sebelum membuat patung Bunda Maria,” tuturnya.

Keberadaan Gua Maria sudah melekat bagi umat Katolik. Sebuah lokasi bisa ditetapkan sebagai Gua Maria karena pertimbangan penampakan supranatural Maria ataupun faktor sejarah tempat devosi dan ziarah umat Katolik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News