Gubernur Anies, Tolong Simak Surat Terbuka Ustaz Mahfuz Ini

Gubernur Anies, Tolong Simak Surat Terbuka Ustaz Mahfuz Ini
Front Aksi Mahasiswa Jakarta Raya (FAM Jaya) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota, Jakarta, Senin (16/4). Mereka menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika kampanye dulu. Foto : Ricardo

Surat Terbuka untuk Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta

Bismillahirrohmanirrohim
“Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur
dan Wakil Gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya”, janji Anies dan
Sandi ketika disumpah.

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
Yth Bapak Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.

Dengan rendah hati, saya ingin memperkenalkan diri sebagai salah seorang warga Bapak yang berdomisili di Jakarta Selatan. Nama saya Mahfuz Sidik bin Ahmad Suryani, lahir di Jakarta 52 tahun lalu, dari pasangan ayah-ibu yang asli Jakarta.

Saya ingin mengawali dengan doa keberkahan agar Bapak selalu diberi kekuatan, bimbingan dan pertolongan dari Allah SWT agar mampu melaksanakan tugas dan amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta – pemimpin kami – dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya.

Bapak Gubernur Yth.
Dua bulan terakhir ini, saya kerap membaca dan menonton berita tentang sejumlah politisi dan pimpinan partai yang mendorong-dorong Bapak sebagai calon wakil presiden, dan bahkan sebagai calon presiden. Sebagai pribadi yang menilai Bapak sebagai sosok orang baik, tentu ikut bangga dan gembira.

Namun berita-berita itu - yang mulai “memaksa” Bapak ikut berkomentar - juga menyisipkan rasa gelisah dan cemas dalam diri saya. Sebagai warga asli Jakarta, saya mengalami kepemimpinan 11 Gubernur dan Plt Gubernur DKI Jakarta sejak tahun 1966. Dimulai era Ali Sadikin, Tjokropranolo, Soeprapto, Wiyogo Atmodarminto, Soerjadi Soedirdja, Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, Basuki CP, Djarot SH sampai Gubernur Anies Rasyid Baswedan.

Seingat dan sepengetahuan saya, proses pemilihan Gubernur pada tahun 2017-lah yang paling heboh, panas, dan menguras energi masyarakat Indonesia. Belum pernah saya menyaksikan begitu banyak doa dilantunkan di rumah, musala, masjid dan majlis taklim untuk terpilihnya Anies-Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Politikus PKS Mahfuz Sidik merasa khawatir bahwa Anies Baswedan akan meninggalkan posisi gubernur DKI demi ikut Pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News