Gubernur Gorontalo Sampai Tidak Bisa Tidur Karena Keputusan Bupati

Gubernur Gorontalo Sampai Tidak Bisa Tidur Karena Keputusan Bupati
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Foto: Antara

jpnn.com, GORONTALO - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku kecewa dengan Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin yang meloloskan tujuh anggota Jemaah Tablig yang baru kembali dari Bangladesh.

“Saya tadi malam tidak bisa tidur Pak Bupati (Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, red.). Saya dapat telepon dari petugas lapangan, saya telepon Pak Bupati tidak nyambung. Jam 11 malam saya suruh susul ajudan untuk bicara dengan bupati langsung,” ucapnya saat rapat secara webinar dengan unsur forkopimda dan kepala daerah di Gorontalo, Minggu (17/5).

Sebanyak tujuh orang itu masuk dari perbatasan darat di Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara, Sabtu (16/5) malam.

Ia mengaku tidak habis pikir bagaimana bupati mengizinkan anggota jemaah yang semua hasil tes cepat menunjukkan reaktif COVID-19 itu masuk daerah setempat.

Di sisi lain, Gorontalo saat ini masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebanyak tujuh anggota Jemaah Tablig dari Bangladesh itu, lima di antaranya warga Gorontalo Utara, sedangkan dua lainnya warga Kota Gorontalo dan Boelamo.

Mereka terbang dari Bangladesh masuk Jakarta dan berhenti di Manado, kemudian melalui perjalanan darat masuk Gorontalo.

Padahal, lanjutnya, bupati sebelumnya sudah tepat dengan melarang 87 warga dari Buol dan 21 ABK Sabuk Nusantara untuk masuk.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku kecewa dengan Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin yang meloloskan tujuh anggota Jemaah Tablig yang baru kembali dari Bangladesh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News