Gubernur Khofifah Tekankan Pendidikan Harus Mampu Membangun Karakter dan Peradaban

Bersama guru yang juga sebagai nafas penggerak, lanjut Khofifah, langkah tersebut mendukung prodi utama yang siswa ambil serta memungkinkan mereka mendapatkan banyak ilmu.
Artinya, para siswa bisa terdorong melakukan kemandirian dalam berkreatif dengan bekal yang relatif komprehensif.
Dia mencontohkan misalnya di jurusan Tata Boga yang memungkinkan perlu ilmu akuntansi dan pemasaran.
"Maka dengan hadirnya kurikulum merdeka, ini menjadi sebuah peluang untuk siswa memaksimalkan potensinya dengan mengikuti mata pelajaran terkait yang mendukung jurusan utama," jelasnya
Gubernur Khofifah berharap dengan semangat Hardiknas tahun ini agar Presidensi G20 di Indonesia mampu menjadi komandan pemulihan, kebangkitan ekonomi dan kebangkitan semangat.
"Semangat pemulihan dari perspektif Presidensi G20 menjadi bagian yang sangat penting di Hardiknas 2022 ini," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan amanat tertulis Mendikbudristekdikti Nadiem Makarim, yang di antaranya menyebutkan kurikulum Merdeka Belajar adalah jawaban dari tantangan dunia pendidikan selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.
“Kurikulum Merdeka Belajar terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kurikulum ini justru menghadirkan suasana belajar yang lebih merdeka dan menyenangkan,” ungkap Gubernur Khofifah dalam amanatnya.
Gubernur Khofifah menyampaikan sejumlah pesan dan harapan sekaligus amanat Mendikbudristek Nadiem Makarim saat menjadi irup Hardiknas, Jumat (13/5)
- Kolaborasi Hexahelix Dinilai Penting untuk Pengembangan Ekraf di Jatim
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda
- SAH Apresiasi Dasco yang Peduli Terhadap Dunia Pendidikan
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One
- Dukung Kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia, BNI Gandeng IKA ITS