Gubernur Lampung Surati Presiden Jokowi Lantaran Harga Singkong Anjlok

Gubernur Lampung Surati Presiden Jokowi Lantaran Harga Singkong Anjlok
Ilustrasi. Foto: pixabay

Enggar menjelaskan, kebijakan impor diambil lantaran pemerintah khawatir produksi dalam negeri tak mencukupi. Namun, lanjut dia, pemerintah tetap memberi batasan. “Dan ada kewajiban menyerap produksi dalam negeri. Susu sapi pun akan kita atur. Nanti ada kewajiban industri menyerap susu segar produksi lokal sebesar 20 persen," ungkapnya.

Selain itu, kata Engger, yang menjadi permasalahan impor karena harga di luar negeri lebih murah. "Tentunya ini harus kita bahas bersama. Kita pun harus menjaga produksi nasional. Seluruh produksi harus ditingkatkan. Harga pokok penjualan juga akan kita atur sehingga perusahaan bisa menyerap hasil pertanian," katanya.

Terkait kunjungan kerjanya di Lamteng, Enggar menyatakan ingin melihat perkembangan dari industri dalam negeri yang bisa mengisi pasokan pangan. "Tentunya dalam upaya meningkatkan produksi dan mengurangi ketergantungan impor. Paling tidak mengurangi pertambahan impor," katanya.

Dalam kunjungan ke  PT Adi Karya Gemilang (Sungai Budi Group) dan PT Great Giant Pineapple, Enggar melihat beberapa kegiatan dan meminta kejelasan terkait permasalahan yang dihadapi. 

Dengan dibangunnya pabrik gula oleh Sungai Budi Group, Enggar berharap pembangunannya cepat selesai. "Persoalan dengan lahan tebu untuk memasok, jangan sampai prosedur dan formalitas ada gangguan. Ini agar bisa berproduksi dengan baik," ucapnya.

Terpisah, Bupati Lamteng Mustafa menyatakan sudah menyampaikan semua keluhan masyarakat, terutama harga singkong. "Kita sudah sampaikan kepada menteri soal harga singkong utamanya. Kita berharap ada solusi dari pusat," katanya. (sya/wdi/ray/jpnn)

GUNUNGSUGIH - Petani singkong di Lampung mejerit. Itu terjadi setelah pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan impor tepung tapioka. Akibatnya, harga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News