Gubernur Larang Potong Sapi Betina

Gubernur Larang Potong Sapi Betina
Gubernur Larang Potong Sapi Betina
KUPANG -- Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, melarang warganya memotong sapi betina produktif. Larangan ini sebagai bagian dari upaya Pemprov NTT menjadikan provinsi itu sebagai gudang ternak. Dengan tidak dipotongnya sapi betina, diharapkan populasi ternak di NTT bisa cepat bertambah. Perkembangan populasi ternak di NTT saat ini baru mencapai 2,13 persen per tahun.

"Ternak betina produktif tidak boleh dipotong, karena akan mengurangi populasi. Sebaiknya masyarakat memotong ternak betina yang sudah tidak produktif lagi. Kita lakukan pencegahan di tingkat masyarakat, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi," tandas Lebu Raya  saat dikonrfimasi Timor Express (grup JPNN), kemarin.

Langkah dari gubernur ini sekaligus sebagai respin atas temuan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Suswono saat berkunjung ke Kupang belum lama ini. Pada kesempatan itu, terungkap sebanyak 80 persen sapi betina produktif dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) Kupang.

Dijelaskan Lebu Raya, pemerintah tidak hanya melakukan pencegahan di RPH, tapi pencegahan harus dilakuan dari tingkat masyarakat. Dengan demikian, ternak betina produktif dibiarkan berkembangbiak.

KUPANG -- Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, melarang warganya memotong sapi betina produktif. Larangan ini sebagai bagian dari upaya Pemprov NTT menjadikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News