Gunakan Sistem Poling SMS, Deddy Corbuzier: Banyak Kepentingan di situ

Gunakan Sistem Poling SMS, Deddy Corbuzier: Banyak Kepentingan di situ
Deddy Corbuzier. Foto Fandi Permana/jpnn.com

jpnn.com - AJANG penghargaan biasanya menggunankan sistem poling melalui pesan singkat untuk menentukan pemenangnya.

Namun, banyak pula yang menilai bahwa sistem tersebut kurang fair karena sarat intrik yang dilakukan official broadcaster untuk memenangkan program acaranya.

Hal ini rupanya ditanggapi serius artis sekaligus presenter Deddy Corbuzier. Ia mengapresiasi sistem vote yang dilakukan Indonesian Television Awards (ITA) dalam menentukan pemenang di setiap nomine.

"Ya saya apresiasi ITA 2016 ini menggunakan sistem vote yang melibatkan langsung masyarakat Indonesia. Karena cara itu merupakan sistem yang adil untuk menentukan pemenang di setiap nomine. Dengan demikian para penonton akan menjadi indikator yang kuat dalam kemajuan pertelevisian Indonesia," ungkap Deddy saat interview di Red Carpet ITA di MNC, Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (15/9).

Ia juga berharap sistem ini akan mengikis ketergantungan program penghargaan atau ajang pencarian bakat yang masih memakai sistem poling SMS.

"SMS itu menurut saya kurang adil. Karena banyak kepentingan di situ, mulai dari pemilik media, sponsor utama, nepotisme peserta, dan macem-macem lah. Mudah-mudahan ITA bisa diadakan setiap tahun dan tetap melibatkan penonton atau masyarakat sebagai pemilik suara," tambah artis yang memandu acara Hitam Putih itu.

ITA 2016 menggunakan sistem voting melalui tiga cara. Yakni voting melalui Facebook, portal web, dan Twitter. (mg5/jpnn)

 

AJANG penghargaan biasanya menggunankan sistem poling melalui pesan singkat untuk menentukan pemenangnya. Namun, banyak pula yang menilai bahwa sistem


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News