Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga, Ahli Tsunami: Wajib Diwaspadai

Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga, Ahli Tsunami: Wajib Diwaspadai
Pengamatan CCTV dari Pulau Sertung pada pukul 20:20:02 WIB. Tampak Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau pada Minggu (24/4) mengeluarkan abu vulkanik. Foto: ANTARA/HO-PVMBG/pri

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Ahli Tsunami Indonesia Gegar S Prasetya menanggapi soal potensi tsunami imbas adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

BMKG bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) diketahui telah meningkatkan status Gunung Anak Krakatau dari waspada menjadi siaga.

Gegar mengatakan Gunung Anak Krakatau memang memiliki sejarah bahwa pernah menimbulkan tsunami akibat adanya peningkatan aktivitas.

"Adanya kenaikan aktivitas dari Gunung Anak Krakatau ini memang secara historis Anak Krakatau ini pernah menimbulkan tsunami sehingga kita wajar untuk waspada untuk memahami potensi ke depannya seperti apa," kata Gegar dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/4) malam.

Gegar pun mengimbau kepada masyarakat untuk wajib mewaspadai potensi tsunami akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau tersebut.

"Catatan kami bahwa aktivitas yang meningkat dari Gunung Anak Krakatau wajib untuk diwaspadai," ujar Gegar.

Diketahui, sejak 22 April 2022 anak gunung Krakatau sudah terlihat mengeluarkan abu vulkanik hitam ke wilayah Sumur dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Selain itu, Gunung Anak Krakatau juga sudah terlihat mengeluarkan bebatuan pijar.

Ketua Ikatan Ahli Tsunami Indonesia Gegar S Prasetya menanggapi soal potensi tsunami imbas adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, simak selengkapnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News