Gunung Anak Krakatau Siaga, BPBD Antisipasi Terjadi Korban Jiwa

Gunung Anak Krakatau Siaga, BPBD Antisipasi Terjadi Korban Jiwa
Pengamatan CCTV dari Pulau Sertung pada pukul 20:20:02 WIB. Tampak Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau pada Minggu (24/4) mengeluarkan abu vulkanik. Foto: ANTARA/HO-PVMBG/pri

jpnn.com, PANDEGLANG - Aktivitas Gunung Anak Krakatau menunjukkan peningkatan signifikan.

Karena itu, statusnya kini dinaikkan dari Waspada Level III menjadi Siaga Level II.

Menyikapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang melakukan sejumlah antisipasi.

Ini dilakukan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda guna mengurangi risiko kebencanaan.

"Kami selalu menggalakkan siap siaga selama 24 jam," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pandeglang Lilis Sulistiyati, Senin (26/4).

Lilis menyampaikan dengan status siaga tersebut, nelayan dan warga agar tidak mendekat kawasan Gunung Anak Krakatau karena mengeluarkan lava pijar.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah menyampaikan perubahan zona aman menjadi radius lima kilometer dari sebelumnya dua kilometer (km).

"Kami terus memonitor informasi dari BMKG dan PVMBG untuk mengetahui perkembangan peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau," tegas Lilis.

Menurut dia, pesisir pantai Pandeglang berhadapan langsung dengan Gunung Anak Krakatau. Jika terjadi letusan dipastikan menimpa warga Carita, Labuan, Panimbang dan Sumur.

Pengalaman itu, kata dia, terjadi pada letusan Gunung Krakatau tahun 1883 dan tsunami pada 2018 hingga mengakibatkan korban jiwa dan ribuan warga mengungsi.

BPBD Pandenglang melakukan sejumlah antisipasi guna meminimalisir korban jiwa sering peningkatan status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News