Gunung Anak Krakatau Siaga, Mengapa Harus Waspada Potensi Tsunami Malam Hari?

Gunung Anak Krakatau Siaga, Mengapa Harus Waspada Potensi Tsunami Malam Hari?
Bebatuan Gunung Anak Krakatau dari erupsi tahun 2010. Lontaran bebatuan pijar sangat berbahaya. Foto: ANTARA/HO-Humas Dokumen Pos Pemantau Anak Gunung Krakatau

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi tsunami imbas adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Adapun BMKG bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status Gunung Anak Krakatau dari waspada menjadi siaga.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan masyarakat diimbau waspada terhadap potensi tsunami khususnya pada malam hari.

"Kenapa terutama di malam hari? karena pada malam hari sulit untuk bisa melihat secara visual adanya gelombang tinggi yang mendekati pantai," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/4) malam.

"Kalau pada siang hari tentunya masih cukup untuk melihat hal tersebut," sambung Dwikorita.

BMKG pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.

Warga diimbau untuk hanya memercayai informasi yang bersumber dari BMKG, PVMBG, dan pihak terkait lainnya.

"BMKG bersama PVMBG-Badan Geologi terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air di Selat Sunda," ujar Dwikorita.

BMKG meminta masyarakat waspada potensi tsunami pada malam hari imbas peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Mengapa malam hari?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News