Gunung Anak Krakatau Siaga, Mengapa Harus Waspada Potensi Tsunami Malam Hari?

Gunung Anak Krakatau Siaga, Mengapa Harus Waspada Potensi Tsunami Malam Hari?
Bebatuan Gunung Anak Krakatau dari erupsi tahun 2010. Lontaran bebatuan pijar sangat berbahaya. Foto: ANTARA/HO-Humas Dokumen Pos Pemantau Anak Gunung Krakatau

Diketahui, sejak 22 April 2022 anak gunung Krakatau sudah terlihat mengeluarkan abu vulkanik hitam ke wilayah Sumur dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Selain itu, Gunung Anak Krakatau juga sudah terlihat mengeluarkan bebatuan pijar.

Bebatuan tersebut bisa membahayakan nelayan dan wisatawan yang berada di perairan sekitar.

"Rekomendasi kami sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau Kabupaten Serang Deni Mardiono, Senin. (cr1/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BMKG meminta masyarakat waspada potensi tsunami pada malam hari imbas peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Mengapa malam hari?


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News