Guru Besar: Buku Geopolitik Soekarno Jadi Referensi pada Tatanan Strategis, Taktis, dan Operasional

Guru Besar: Buku Geopolitik Soekarno Jadi Referensi pada Tatanan Strategis, Taktis, dan Operasional
Acara bedah buku Hasto Kristiyanto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara' di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) RI Purnomo Yusgiantoro menilai Buku Geopolitik Soekarno karya Hasto Kristiyanto bisa menjadi referensi dalam sejumlah hal.

Hal itu disampaikannya saat membedah bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara' di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).

"Saya berharap buku ini dapat digunakan sebagai referensi apakah itu tatanan strategis, taktis, operasional. Buku ini benar-benar sangat bermanfaat," ujar Purnomo Yusgiantoro.

Dia menganggap Hasto sebagai praktisi menekuni benar ajaran Bung Karno ini.

Hasto melihat perspektif ajaran Bung Karno ini dari dua perspektif yaitu eksternal (tata pergaulan internasional) dan internal yang terkait dengan falsafah bangsa ini dan trilogi pembangunan.

“Itulah disebut coexistence, hal yang sifatnya seimbang," tambah dia.

Purnomo mengatakan dalam tata pergaulan internasional, Bung Karno menginginkan kesetaraan antara negara maju dan berkembang demikian juga yang ada di dalam negeri.

Lalu progresifnya adalah saat ini geopolitik Soekarno ini sudah menjadi geopolitik Indonesia dan itulah wawasan nusantara.

Guru Besar Unhan menganggap Hasto Kristiyanto sebagai praktisi menekuni benar ajaran Bung Karno.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News