Guru Besar UI Nilai Puisi Neno Warisman Bisa Bikin Umat Islam Tersinggung

Guru Besar UI Nilai Puisi Neno Warisman Bisa Bikin Umat Islam Tersinggung
Neno Warisman di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (30/1) usai jenguk Ahmad Dhani. Foto: Dedi Yondra/JPNN.Con

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit menilai puisi Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandiaga, Neno Warisman, yang dibaca saat acara Malam Munajat 212, kental aroma politis. Sebab, puisi berbentuk doa itu mengarahkan seseorang memilih calon presiden tertentu.

"Iya seperti itu. Jadi, agama dipolitisasi," kata Arbi ditemui seusai menghadiri acara diskusi bertema 'Pemilu 2019 Bebas Konflik di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2/2019).

Arbi memprediksi, puisi Neno bakal menuai kontroversi. Tidak sedikit umat muslim bakal menyampaikan keberatan terhadap ibu dari tiga anak itu.

BACA JUGA: Oh Bunda Neno, Kok Puisimu Mengancam Tuhan

Terlebih, dalam puisinya, Neno menyampaikan kekhawatiran bahwa masyarakat tidak lagi menyembah Tuhan jika jagoan yang didukungnya tak menangi kontestasi politik.

Guru Besar UI Nilai Puisi Neno Warisman Bisa Bikin Umat Islam Tersinggung

"Tentu Neno berhak mendoakan siapa saja yang dia suka. Cuma saya kira, ya, mungkin orang yang beragama Islam ada yang tersinggung," tutur dia.

Hanya saja, Arbi tak mempermasalahkan politisasi agama yang dilakukan Neno. Lagi pula, lawan yang dihadapi Neno dalam politik, melakukan hal serupa.

Arbi Sanit mengatakan puisi Neno Warisman merupakan bentuk politisasi agama, yang bisa menyinggung umat Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News