Guru Besar UIN: Santri Belajar di Luar Negeri Harus Berideologi Kuat
Pemerhati Tiongkok dan Tionghoa dari Universitas Pelita Harapan ini mengatakan bahwa sepak terjang UFWD di berbagai negara, seperti Kanada, Selandia Baru, dan Australia, telah menjadi topik yang dipelajari dan didiskusikan.
UFWD telah hadir di Indonesia, dan pernah melakukan kunjungan pada sebuah komunitas bisnis di tanah air. Salah satunya kunjungan Asosiasi Persahabatan Tionghoa Perantauan (Chinese Overseas Friendship Association).
Bukan hanya berkunjung, mereka menyampaikan sejumlah pernyataan yang memperlihatkan kharakteristik UFWD. Pertama, pernyataan yang menekankan hubungan emosi antara Tionghoa Indonesia, yang sebenarnya sudah sepenuhnya Indonesia, dengan RRT.
Kedua, terdapat apresiasi dan dorongan kepada komunitas Tionghoa, khususnya komunitas bisnis, untuk menjadi jembatan bagi hubungan antara RRT dan Indonesia.
Ketiga, terdapat dorongan agar Tionghoa di Indonesia, membangun rasa percaya pada perkembangan ekonomi Tiongkok dan dunia di masa mendatang.
Kemudian, melanjutkan kepedulian dan dukungan pada reformasi di Tiongkok, dan bekerja sama untuk mempromosikan modernisasi ala Tiongkok dan pembangunan sabuk dan jalan (Belt and Road).
"Itu merupakan upaya untuk menarik sebuah kelompok di Indonesia untuk mengedepankan kepentingan Tiongkok," ungkap Johanes. (jlo/jpnn)
Guru besar UIN mengatakan santri yang belajar di luar negeri harus berideologi Pancasila yang kuat.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Lewat Aksi Cantik, Unilever Ajak Santri Putri Wujudkan Cita-Cita
- Unilever Ajak Para Santri Menebar Kebaikan Melalui Aksi Cantik
- Kemajuan Teknologi Digital RRC Berpotensi Hadirkan Ancaman
- Tak Melulu Bisnis, Tionghoa Juga Berpartisipasi Dalam Berbagai Aspek
- Banyak Talenta Hebat di Mizani Ramadan Fest 2024, Kiai Maman Bangga
- AEON Mall BSD City Adakan Buka Puasa Bersama dan Edukasi Lingkungan Kepada Santri