Guru di Daerah Adem, yang Ribut di Jakarta

Guru di Daerah Adem, yang Ribut di Jakarta
Guru di Daerah Adem, yang Ribut di Jakarta
"Mereka kan bisa membaca dan tidak buta huruf kan? Tentu bisa memahami apa isi dari UU. Kalau mengerti, pasti tidak akan menolak. Maka itu, sebaiknya dipahami dulu, sebelum memutuskan untuk memboikot," serunya.

Lebih jauh Syawal menambahkan, seharusnya guru-guru itu memberikan contoh yang baik kepada para murid-muridnya untuk berani diuji guna mengukur tingkat kompetensinya. Pemerintah merasa bahwa penolakan dari sebagian kecil kalangan guru ini hanya bentuk ketakutan dan kekhawatiran saja.

"Siswanya saja berani diuji lewat UN, kenapa gurunya tidak mau diuji? Guru itu harus ingat bahwa mereka mendidik anak orang. Kalau tidak berkompeten, bagaimana nasib siswa-siswanya? Nampaknya yang ribut hanya di Jakarta saja. Guru-guru di daerah buktinya adem-ayem saja dan siap mengikuti UKG. Jadi, para guru sebaiknya memberikan contoh yang baik terhadap anak didik," ucapnya. (Cha/jpnn)

JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan tetap menggelar Uji Kompetensi Guru (UKG) meskipun banyaknya penolakan dari beberapa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News