Guru Hamil Pendarahan saat Ikut PLPG, Meninggal Dunia

Guru Hamil Pendarahan saat Ikut PLPG, Meninggal Dunia
Suasana salah satu kelas PLPG di BLK Kalsel, Sungai Ulin Banjarbaru, kemarin. Foto: SYARAFUDDIN/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com, BANJARBARU - Seorang guru perempuan yang sedang hamil delapan bulan mengalami pendarahan saat mengikuti PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) 2017, di BLK (Balai Latihan Kerja) di Sungai Ulin Banjarbaru, Kalsel, Sabtu (23/9). Sebut saja inisialnya W.

Panitia segera melarikan guru Bahasa Inggris asal Kabupaten Banjar itu ke Rumah Sakit Idaman di Jalan Trikora.

W pun terpaksa menjalani operasi sesar. Pada Senin (25/9) dini hari, sang anak lahir. Sayang, nyawa ibunya gagal diselamatkan.

Sebagian teman W menduga almarhumah kelelahan dan tertekan, menghadapi syarat dan ujian sertifikasi yang kian berat.

Kemarin (27/9) Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group) mengunjungi kelas PLPG di BLK. Temannya, Anton Suhendro, guru Bahasa Inggris dari SMA 1 Martapura membenarkan kabar tersebut.

"Saya melihat ada upaya untuk tidak membesar-besarkan masalah ini. Dianggap seolah-olah tidak ada kaitannya dengan ujian sertifikasi," ujarnya.

Anton pun tak mau gegabah memvonis. Namun, ia mengakui para guru merasa menjadi korban dari perubahan kebijakan tersebut.

Sebelumnya, untuk lulus ujian sertifikasi seorang guru hanya memerlukan 43 poin dari UTN (Ujian Tulis Nasional). Sekarang ambang batas lulus dinaikkan menjadi 80 poin.

Sebagian teman W yang mengikuti PLPG menduga almarhumah kelelahan dan tertekan, menghadapi syarat dan ujian sertifikasi yang kian berat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News