Guru Honorer jadi Korban Perdagangan Orang di Arab Saudi

Guru Honorer jadi Korban Perdagangan Orang di Arab Saudi
Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com, SUKABUMI - EM (32), warga Jalan Pemuda Gang Sumberjaya RT 6/5, Kelurahan/Kecamatan Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Arab Saudi.

Saat ini, wanita tamatan sarjana pendidikan ini sudah berada di shelter KBRI setelah sebelumnya dijemput oleh Tim Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, pada 21 Maret 2019, EM terbang ke Riyadh, menggunakan visa dengan masa berlaku 90 hari. Selama berada di penampungan, EM tak mendapatkan pelatihan apa pun.

Awalnya, EM ditawari tetangganya untuk bekerja di luar negeri dengan gaji yang cukup menggiurkan. Sebelunya, EM ini merupakan guru matematika di salah satu SMK.

Ketua SBMI Jawa Barat Jejen Nurjanah memastikan, EM dalam kondisi aman. Saat ini, EM berapa di shelter KBRI setelah sebelumnya dijemput oleh tim SBMI Riyadh ke agency.

“Kasus ini ditangani SBMI Riyadh. Saat ini, sudah berada di tempat yang aman, dan tinggal menunggu proses pemulangan ke kampung halamannya,” katanya kepada Radar Sukabumi, Selasa (8/10).

Jejen juga menceritakan, EM berangkat ke Riyadh pada 21 Maret lalu. EM yang sebelumnya berprofesi sebagai guru honorer ini, nekat berangkat ke luar negeri karena desakan kebutuhan ekonomi serta iming-iming gaji besar dari tetangganya.

“Korban berangkat sekira dua bulan lalu ke Riyadh melalui jasa perusahaan pemberangkatan tenaga kerja untuk dipekerjakan menjadi petugas kebersihan atau cleaning service di salah satu perusahaan di Riyadh,” terangnya.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Sukabumi masih mencari data tentang EM yang bermasalah di luar negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News