Guru Honorer Kirim Surat Terbuka Jilid 2 Kepada Presiden Jokowi

Guru Honorer Kirim Surat Terbuka Jilid 2 Kepada Presiden Jokowi
Perwakilan guru honorer yang tergabung dalam FGHNLPSI menuntut keadilan. Foto dokumentasi FGHNLPSI for JPNN.com

Bapak sering melakukan blusukan tidakkah Bapak dengar jeritan perihnya hidup kami? Bapak sering melakukan negosiasi pada warga yang hendak digusur, tetapi Bapak tidak pernah mengajak kami berkompromi dengan kebijakan-kebijakan yang rnelupakan pengabdian karni.

Pembangunan sirkuit Mandalika, pengadaan kereta api cepat menunjukkan betapa royalnya negara ini pada pembangunan infrastruktur. Namun, bagaimana cara negara ini mengapresiasi pengabdian para guru honorer? Masih tiarap, Pak. Gaji karni masih kalah jauh dengan gaji kuli bangurnan.

Kami sudah mengabdi belasan bahkan puluhan tahun di negeri, kami sudah ujian seleksi PPPK, kami juga sudah lulus passing grade. Lalu apalagi Pak? Mengapa sulit sekali telunjuk Bapak membantu kami untuk diangkat sebagai PPPK? Puluhan tahun kami mengisi kekosongan guru di sekolah negeri, tetapi apa balasannya? Setelah kami lulus passing grade kami harus dites lagi tahap 2 bersaing dengan guru swasta dan lulusan PPG yang tidak ada kontribusi sama sekali pada sekolah-sekolah negeri. 

Apakah kami akan disingkirkan pelan-pelan dari sekolah tempat kami mengabdi selama ini? Sakit meski tak berdarah, Pak, pengabdian kami kepada negeri ini bagaikan air susu dibalas air tuba.

Ketika Bapak Presiden berkali-kali menaikkan gaji PNS tidakkah Bapak tahu hati kami menangis. Jangankan gaji naik, Pak, gaji dibayar tepat waktu saja itu sudah luar biasa. Ketika Bapak bisa mendatangkan kereta api cepat dengan dana triliunan tidakkah Bapak tahu kami kecewa? Seialu ada dana untuk pembangunan fisik, tetapi untuk mengangkat guru honorer macam kami selalu dibilang tidak ada anggaran.

Cukup dengan jari telunjuk Bapak Presiden, harga tes PCR bisa turun drastis dari harga Rp 950 ribu menjadi Rp 200 ribu. Cukup dengan telunjuk Bapak Presiden maka bimsalabim jadilah satu ikon baru pembangunan di negeri ini, yaitu Sirkuit Mandalika di Lombok.

 Sekarang karni juga memohon kekuatan telunjuk Bapak untuk mau mewujudkan mimpi guru honorer di segala penjuru negeri ini, Pak. 

Kami menantikan Bapak Jokowi yang terhormat mengeluarkan telunjuk sekali lagi seraya berkata "Angkat seluruh honorer di sekolah negeri." Masih ingat bahwa setiap warga negara berhak atas penghidupan yang layak.

Guru honorer yang tergabung dalam FGHNLPSI membuat surat terbuka jilid 2 untuk Jokowi yang mengaitkan antara seleksi PPPK dengan pembangunan infrastruktur seperti Sirkuit Mandalika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News