Guru Honorer Mogok, Ribuan Anak SD di Garut Telantar

Guru Honorer Mogok, Ribuan Anak SD di Garut Telantar
Siswa SD di Garut yang ditinggal guru honorer karena aksi mogok. Foto: ist for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aksi mogok guru di Kabupaten Garut memakan korban. Ribuan anak-anak SD terlantar karena tidak satupun guru yang mengajar hari ini, Sabtu (15/9).

Mogoknya guru-guru hari ini terkait seruan dari Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) yang didukung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut. Di mana aksi mogok dimulai hari ini dan puncaknya Senin (17/9).

"Kami ingin menunjukkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut kalau selama ini yang mengisi tugas guru PNS ya kami honorer ini. Sayangnya kami dinilai tenaga ilegal," kata Ketua Umum Fagar Cecep Kurniadi kepada JPNN.

Dia menambahkan, sikap Plt Dinas Pendidikan Djajat Darajat yang menyatakan guru honorer itu ilegal dan tidak sah mengisi buku laporan pendidikan sangat melukai hati mereka.

Bertahun-tahun pengabdian mereka dipandang sebelah mata oleh pejabat Dinas Pendidikan Garut.

Saat ini berbagai persoalan tengah melanda guru honorer K2 yang dizalimi pemerintah. Belum lagi sudah tiga bulan upah dari dana BOS belum dibayarkan lantaran hingga kini dana BOS harapan satu satunya mata pencarian hingga kini belum kunjung dicairkan.

Kini ditambah lagi ada pernyataan pejabat disidik yang menyinggung perasaan para guru honorer.

“Bertahun tahun kami mengabdi mengajar anak mendidik anak bangsa tapi malah dianggap ilegal, dan tidak sah mengisi nilai. Hari ini kami buktikan kalau guru honorer itu perannya sangat penting. Baru sehari kami mogok, kondisi anak-anak sudah seperti itu,” tuturnya. (esy/jpnn)


Aksi mogok guru di Kabupaten Garut memakan korban. Ribuan anak-anak SD terlantar karena tidak satupun guru yang mengajar hari ini, Sabtu (15/9).


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News