Guru Honorer Tetap Bertahan Meski Gaji Hanya Rp 60 Ribu/bulan

Guru Honorer Tetap Bertahan Meski Gaji Hanya Rp 60 Ribu/bulan
Salah seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta, Kota Solok, Sumatera Barat Doni Alfiz hendak berkeliling menjual kerupuk. (Antara/HO-Act Solok)

jpnn.com, SOLOK - Seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta, Kota Solok, Sumatra Barat Doni Alfiz tetap bertahan membaktikan hidupnya untuk mengajar meski hanya mengantongi gaji Rp 60 ribu/bulan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, guru honorer yang telah mengabdi selama sebelas tahun ini, berjualan kerupuk keliling setelah mengajar.

"Mendapatkan honor hanya Rp 60 ribu per bulan tentu tidak mencukupi kebutuhan saya dan keluarga," ujar Doni di Solok, Kamis (9/9).

Doni hanya mendapatkan honor Rp 60 ribu per bulan lantaran jumlah murid di sekolah swasta itu masih sedikit.

Kendati demikian, itu tidak menyurutkan semangatnya untuk berbagi ilmu ke murid-murid di sana.

Selain menjadi guru honorer, Doni berjualan kerupuk keliling setiap hari untuk menambah penghasilan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Atas semangat dan keikhlasannya mengajar, Doni pun menerima bantuan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Solok, Sumatra Barat melalui program sahabat guru Indonesia (SGI) untuk para guru honor.

Dia bersyukur atas bantuan yang telah diberikan terhadapnya dan berharap semoga dengan adanya program SGI dari ACT dapat menjadi penyemangat baginya dan para guru honorer lain.

Guru honorer tetap bertahan membaktikan hidupnya untuk mengajar meski hanya mengantongi gaji Rp 60 ribu/bulan.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News