Guru Ini Sering Bikin Onar, Muridnya Disuruh Nyari Undur-undur

Guru Ini Sering Bikin Onar, Muridnya Disuruh Nyari Undur-undur
Guru Ini Sering Bikin Onar, Muridnya Disuruh Nyari Undur-undur

Katanya, Asnawaty lebih memilih tidur di rumah yang ada di komplek sekolah daripada mengajar siswa. “Bisa ditanya guru yang lain. Selama tahun 2012, Asnawaty hanya tidur di rumah di komplek sekolah,” terang Masdiati.

Dia mengatakan, memasuki tahun 2013, Asnawaty tidak lagi dibebani tugas-tugas di sekolah, baik menjadi guru bidang studi atau guru wali kelas. Karena semua yang ditugasi kepala sekolah, semua diabaikannya dan tugas yang seharusnya dikerjakan Asnawaty diambil alih oleh guru-guru honor.  

Bahkan, masih di tahun yang sama, Asnawaty menarik semua lembar jawaban ujian triwulan sekolah (UTS) kelas 5 saat ujian berlangsung. Masih di tahun yang sama, kertas ujian try out kelas 6 juga diambil Asnawaty dari tangan para siswa saat ujian berlangsung.

“Begitupun, kami tidak ambil open (tidak peduli, red), asal Asnawaty bisa aman. Dan, saat itu, Asnawaty juga membuat surat perjanjian disertai materai yang isinya tidak akan mengulangi perbuatannya,” jelas Masdiati.

Memasuki tahun 2014, Asnawaty berulah lagi. Mengantisipasinya, tepat pada tanggal 12 November, Masdiati mengaku mengunci pintu dari dalam saat proses belajar mengajar berlangsung.

Hanya saja, saat pintu dikunci, Asnawaty menggedor-gedor bahkan menendang pintu tersebut sampai terbuka. Saat peristiwa tersebut, Asnawaty mengatakan bahwa Masdiati tidak pantas menjadi guru wali kelas enam. Namun saat ditawari menjadi guru kelas 6, Asnawaty menolaknya.

“Pas ibu Asnawaty itu bilang saya tidak pantas menjadi guru kelas 6, saat itu juga saya mengatakan, ‘Nah, siapa yang mau menjadi guru kelas 6, ambil’ Tapi tidak ada yang mau. Karena saya juga sudah capek menghadapi orang seperti itu. Sewaktu saya mengadu sama kepala sekolah, katanya tunggu dulu, tunggu dulu,” papar Masdiati.

Masdiati menambahkan, atas segala keonaran yang dilakukan Asnawaty, kepala sekolah juga pernah marah sampai memukul meja. Hanya saja, kemarahan kepala sekolah diabaikan Asnawaty sambil mengatakan, “Ngapain marah-marah, tidak ada arti.”

SIMALUNGUN – Sebulan lamanya siswa kelas 6 SDN 097322 Silau Bayu, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun, Sumut, tidak melangsungkan proses belajar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News