Guru Lulus PG Siapkan Aksi Besar-besaran, Dijamin Tidak Rusuh

Guru Lulus PG Siapkan Aksi Besar-besaran, Dijamin Tidak Rusuh
Forum GLPGPPPK Kabupaten Bogor terus berjuang mendapatkan status PPPK. Foto dokumentasi GLPGPPPK for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) Kabupaten Garut Meisi Lukitasari menyerukan agar seluruh honorer ikut aksi menuntut status PPPK. Dia menjamin aksi damai ini hanya beraudiensi dan bukan rusuh.

"Ayo sama-sama berjuang dengan beraudiensi damai. Jangan hanya diam di rumah, karena perbaikan nasih ada di tangan guru honorer sendiri," kata Meisi kepada JPNN.com, Minggu (17/7).

Rencananya, dalam audiensi nanti lanjut Meisi, akan disampaikan kepada pemangku pimpinan di kecamatan masing-masing bahwa ini adalah ikhtiar kebaikan menjemput mengubah nasib berbarengan dengan daerah daerah lain serentak tahap 3.

Meisi mengatakan rencana aksi tersebut dipicu oleh hasil audiensi GLPGPPPK dengan DPRD dan Pemda.

Diceritakan dalam pertemuan bersama Komisi IV DPRD yang dimotori Dadeng Wahyudi, Dinas Pendidikan (Disdik),

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) pada 12 Juli, hasilnya di luar dugaan. Kegembiraan guru lulus PG karena dijanjikan ada penambahan kuota dan formasi PPPK 2022, langsung berganti air mata.

"Ya, Allah sedih banget kami karena ternyata pengangkatan kami bukan tahun ini, tetapi baru 2023," ungkap Meisi.

Dia menyebutkan Kabupaten Bogor mengalokasikan kuota PPPK sebanyak 3.039. Penyelesaiannya dilakukan bertahap mulai 2022 hingga 2023. Ternyata, sebanyak 1.520 guru lulus PG 2021 akan diangkat pada Maret 2023. Sisanya 1.519 pada 2024.

Guru lulus PG siapkan aksi besar-besaran dan dijamin tidak akan rusuh karena hanya menuntut formasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News