Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak
Sabtu, 26 November 2011 – 12:29 WIB
Tahun ini genap 18 tahun, Sugeng menjalani profesi gandanya sebagai guru SMP dan pengayuh becak. Tidak pernah sedikitpun terlontar keluhan dari bibirnya. Semua ia jalani dengan ikhlas. Tak lama kemudian, pria yang belakangan diketahui bernama Sugeng ini terlihat memberi salam kepada para siswanya yang seolah sudah tidak sabar ingin menyerap ilmu yang akan ia tularkan. Tanpa banyak ba-bi-bu, pria yang tercatat sebagai warga Jalan Bangau, Tanjungagung, TkT ini langsung menghampiri white board. Dengan cekatan, ia mulai menggoreskan spidol hitam ditangan kanannya membentuk pola-pola not balok.
Laporan Lia Apriandari, BANDARLAMPUNG
========
Tinggi mentari masih sepenggalah saat Radar Lampung (Group JPNN) menginjakkan kaki dihalaman SMP Nusantara di Jalan Jelantik No. 16 Tanjungagung, Tanjungkarang Timur (TkT), Bandarlampung. Saat itu, seorang pria berpakaian batik coklat kekuningan sedikit tergopoh memasuki sebuah ruang kelas. Ditangannya sebuah buku bergambar not balok tergenggam erat.
Baca Juga:
Tahun ini genap 18 tahun, Sugeng menjalani profesi gandanya sebagai guru SMP dan pengayuh becak. Tidak pernah sedikitpun terlontar keluhan dari bibirnya.
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta
- SIS Preschool Sedayu City Usung Kurikulum Berbasis Riset, Perkuat STEAM
- Kreasi Sampah di SDN Sawah Baru 01 Demi Bumi Lestari
- Mau Kuliah Sambil Kerja? Yuk di UHAMKA
- Prof. Kumba Bantah Melakukan Pencatutan Nama dalam Publikasi Jurnal Internasional
- Melaju ke OSN Provinsi, 23 Siswa SMA Kesatuan Bangsa Targetkan Bawa Medali