Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak
Sabtu, 26 November 2011 – 12:29 WIB
Senada, sang anak Ratih mengaku bangga meski sang ayah menekuni pekerjaan yang kerap dipandang rendahan itu. “Saya justru bangga Mbak dengan bapak. Saya tidak malu punya bapak tukang becak,” katanya penuh keyakinan.
Dipenghujung karirnya, Sugeng masih menyimpan sebuah ambisi besar yaitu melanjutkan pendidikannya ke jenjang strata 1. “Biar saya bisa diangkat Mbak. Sekarangkan untuk dapat sertifikasi guru harus sarjana. Semoga Allah SWT, mengabulkan harapan ini,” ,” katanya sambil menunduk.(fik)
Tahun ini genap 18 tahun, Sugeng menjalani profesi gandanya sebagai guru SMP dan pengayuh becak. Tidak pernah sedikitpun terlontar keluhan dari bibirnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar
- Sumbangsih MMSGI Ciptakan Pendidikan yang Inklusif
- Hardiknas 2024: Pertamina Goes To Campus Siap Hadir di 15 Kampus, Catat Waktunya!