Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak

Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak
Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak

Meski kini berangsur normal, namun bagian mata sebelah kirinya masih tampak merah.

Meski dikenal sebagai pengayuh becak, namun di mata siswa dan rekan kerjanya, sosok Sugeng dipandang terhormat. Ini tidak lain karena sikap disiplin yang senantiasa ia tunjukkan kepada para anak didiknya. Sekalipun dalam kondisi sakit, dia masih tetap bersemangat untuk menularkan ilmu kepada para anak didiknya.

Sugeng juga dikenal sebagai guru yang selalu datang tepat waktu. “Saya tidak ingin anak didik saya menunggu untuk diberi ilmu,” ucapnya merendah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Kholinawati, S.Pd., juga mengakui hal ini. “Pak Sugeng merupakan seorang yang sangat tabah, sangat bertanggung jawab, dan disiplin. Walaupun dalam kondisi sakit, ia tetap mengajar murid-murid. Datangnya pun tidak pernah telat. Pokoknya sangat disiplin,” katanya ketika dimintai tanggapan.

Tahun ini genap 18 tahun, Sugeng menjalani profesi gandanya sebagai guru SMP dan pengayuh becak. Tidak pernah sedikitpun terlontar keluhan dari bibirnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News