Guru Pengagum Jokowi Menulis Surat Terbuka, Ada Kata Zalim dan Alam Kubur

Guru Pengagum Jokowi Menulis Surat Terbuka, Ada Kata Zalim dan Alam Kubur
Ketua PB PGRI Dudung Nurullah Koswara. Foto: dok pribadi for JPNN

Tulisan-tulisan saya tentang Bapak,  terdokumentasi dengan baik.  Namun maaf Bapak Jokowi, melalui surat ini saya akan narasikan sebuah derita panjang rakyat Bapak.

Rakyat yang mana? Rakyat entitas guru honorer K2 yang tertinggal  menjadi PNS dan PPPK.

Sebagian guru honorer K2,  beberapa sudah meninggal dunia membawa derita panjangnya ke alam kubur.

Bapak Jokowi yang saya muliakan dan saya kagumi. Hari ini saya ditelepon perwakilan guru honorer K2.

Mereka mengaspirasikan derita panjangnya sebagai pahlawan pendidik  usia tua. Usia mereka banyak yang di atas 50 tahun. 

Di antara para pengabdi itu adalah Ibu Rr. Dyan Candrasari. N, S.Pd.  Ia  sudah  mengabdi pada negara sejak 1990.  Entitas mereka awalnya sangat berharap mengikuti sahabat lainnya yang sudah lolos  menjadi PNS. Kini harapan itu tiada.

Satu lagi adalah Ibu Tita Sugihartati, 52 tahun. Ia mengajar sejak Juli 2004. Dari aspirasi yang mereka inginkan substansinya sama yakni mohon kepada pemerintah agar guru yang usianya di atas 50 tahun tolong diprioritaskan. Mereka (para guru tua) meminta keadilan kepada pemerintah melalui Bapak Jokowi sebagai presidennya. 

Sebagai pendidik, pengurus organisasi profesi guru, saya setuju dan sepakat bila pemerintah ingin mengamalkan Pancasila terutama sila kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab, adakan jalur khusus jadikan mereka PPPK,  karena  tak memungkinkan menjadi PNS karena aturan baru. Mereka tidak harus diadukan atau seleksi bersama para guru muda.

Ketua PB PGRI Dudung Nurullah Koswara mengungkapkan kegelisahan hatinya terhadap nasib honorer K2 tua lewat surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News