Gus Halim Dorong Mahasiswa untuk Percepat Pembangunan Desa lewat Program Ini
"Membangun desa jangan sekali-kali tercerabut dari akar budaya. Pembangunan desa, mulai perencanaan, pembangunan, monitoring, sampai evaluasi, harus bertumpu pada akar budaya setempat," ujar Gus Halim.
Pembangunan desa telah berubah secara paradigmatik dengan meletakkan 18 tujuan yang tertuang dalam SDGs sesa sebagai kunci.
Pada awal 2021, data mikro dengan 222 indikator tersebut diharapkan bisa menjadi acuan dalam pembangunan desa tanpa dicampuri ego dan kepentingan pihak tertentu.
Bukan hanya itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga memastikan data yang dikelola desa dijadikan acuan kebijakan pembangunan desa oleh bupati.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
"Data mikro berbasis SDGs desa tidak hanya bermanfaat bagi desa, tapi juga supradesa untuk menyusun kebijakan dan kegiatan," ungkap mantan ketua DPRD Jawa Timur ini.
Sementara itu, KKN Tematik UNS periode Februari-Juli diikuti 1.492 mahasiswa dan 150 dosen pembimbing lapangan dari 10 fakultas.
Kegiatan ini adalah implementasi dari salah satu aktivitas merdeka belajar dan kampus merdeka yang dilaksanakan di UNS.
Kemendes PDTT meminta mahasiswa dan pendamping desa berkolaborasi untuk mempercepat pembangunan desa
- Waka MPR Sebut Peningkatan Desa Wisata Harus Berdampak Positif Bagi Ekonomi Masyarakat
- Wujudkan SDM Unggul Indonesia Emas 2045, Kemendes Gunakan AI untuk Tingkatkan Penguasaan Bahasa Inggris
- Gus Halim Dorong Penguatan Literasi untuk Mempercepat Pembangunan Desa
- Mendes PDTT Gus Halim Tegaskan Pembangunan Desa Harus Menjadi Prioritas Indonesia
- Sekjen Kemendes PDTT: Model Demplot Jadi Keunggulan Program TEKAD
- Kemendes PDTT dan IFAD Dorong Berbagai Inovasi Ketahanan Pangan Berbasis Potensi Desa