Gus Jazil Bahas Geopolitik Indonesia Hadapi Rivalitas AS & Tiongkok dan Perang Rusia-Ukraina
AS berjanji mewujudkan kawasan Indo Pasifik yang tangguh di bawah kepemimpinannya, terutama dalam memulihkan perekonomian pascapandemi Covid-19 yang melanda negara-negara kawasan.
Rivalitas AS dan Tiongkok ini menimbulkan banyak ekses. Yakni, munculnya perang proksi di antara kedua negara yang membagi negara-negara kawasan ke dalam kelompok dan aliansi tertentu.
Selain itu, muncul blok Aukus sebagai bentuk kerja sama antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Muncul blok Quad sebagai bentuk kerja sama empat negara antara AS, Australia, Jepang, dan India.
Tiongkok juga tidak mau ketinggalan. Bersama dengan sekutu ideologisnya, yakni Rusia, Tiongkok membentuk kelompok SCO yang merangkul negara-negara Asia Tengah seperti Kazakstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan India.
India ada dalam forum Quad yang dimotori Amerika Serikat, tapi juga ada di forum SCO yang dimotori Tiongkok dan Rusia.
Sangat jelas tergambar bahwa dalam belenggu rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok, negara-negara kawasan tetap berpegang pada kepentingan nasionalnya sebagai haluan utama.
Selain rivalitas AS dan Tiongkok di Indo-Pasifik, dinamika politik global lain yang cukup mencolok dan patut dicermati adalah perang fisik antara Rusia dan Ukraina.
Motif yang diusung Rusia terkait invasi ke Ukraina adalah menolak keanggotaan Ukraina ke dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dapat mengancam keamanan nasional Rusia.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid membahas geopolitik Indonesia dalam merespons dinamika global saat ini
- Amerika Desak Israel Setop Kerahkan Militer untuk Lindungi Pemukim Ilegal
- Ketua MPR Bamsoet Singgung Potensi Besar Tanah Papua yang Belum Digarap Maksimal
- Prancis Melumat Amerika Serikat di Week 1 VNL 2024
- Syarief Hasan Dorong Guru Besar Berkontribusi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Kereta Cepat SFO-LA
- Syarief Hasan Ungkap Alasan Sosialisasi Empat Pilar MPR Perlu Diintensifkan di Batam