Dampak Perang Rusia-Ukraina Masih di Depan Mata, Pasar Wajib Waspada!
jpnn.com, JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menilai geopolitik yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina masih perlu diantisipasi.
Senior Portfolio Manager MAMI Samuel Kesuma mengatakan pelaku pasar saham perlu melakukan antisipasi karena konflik itu berisiko menyebabkan volatilitas pasar di semester II 2022.
Menurutnya, konflik antara Rusia-Ukraina sebagai penghasil gandum terbesar di dunia dapat meningkatkan harga pangan dan energi sehingga inflasi juga berpotensi meningkat terutama di negara-negara berkembang.
“Ini juga akan berdampak ke daya beli konsumen terutama masyarakat menengah ke bawah, yang pendapatannya paling banyak untuk makanan dan energi," katanya di Jakarta, Selasa (9/8).
Selain itu, Samuel menilai pengetatan kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Fed melalui peningkatan suku bunga acuan yang terlalu agresif juga perlu diantisipasi,
Sebab, hal itu dapat menekan pertumbuhan ekonomi global.
"Saham ini instrumen yang berkinerja baik saat pertumbuhan ekonomi bagus, pemotongan ekspektasi pertumbuhan ekonomi dapat berdampak terhadap ekspektasi return saham dan laba emiten. Jadi stand bank sentral terutama The Fed perlu terus dimonitor,” katanya.
Di sisi lain, dia juga meminta pihakk terkait mengantisipasi inflasi yang bisa menimbulkan ketidakpastian yang tidak disukai pelaku pasar saham.
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menilai geopolitik yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina masih perlu diantisipasi pelaku pasar
- Cegah Dampak Konflik Timur Tengah pada Indonesia, Pemerintah Harus Siapkan Langkah Cepat
- Mudahkan Perizinan Dasar Berusaha, UU Cipta Kerja Pacu Pertumbuhan Ekonomi 2024
- 27 Tahun Berkiprah, BSN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- SRC & BRI Dukung UMKM jadi Pendorong Pertumbuhan Berkelanjutan
- Kecam Saran Paus, Ukraina Ungkit Sejarah Persekutuan Vatikan-Nazi
- BRI Microfinance Outlook 2024, Jokowi Apresiasi Peran BRI Memberdayakan UMKM