Gus Margiono

Oleh: Dahlan Iskan

Gus Margiono
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - MARGIONO meninggal dalam tidurnya: di tahun baru Imlek kemarin, pukul 09.02 WIB.

Sudah seminggu terakhir, dirut grup perusahaan di bawah harian Rakyat Merdeka itu ditidurkan. Diberi sedasi.

Dua jam sebelum meninggal, saya masih berkomunikasi dengan anaknya. "Menurut dokter, kapan ayahanda dibangunkan? Berapa hari lagi?" tanya saya kepada Rivo, anaknya itu.

Baca Juga:

"Masih belum tahu. Masih belum stabil," jawab Rivo kemarin pagi.

Tentu Rivo hanya bisa memonitor keadaan ayahnya dari rumah. Status positif Covid Margiono membuatnya harus diisolasi. Rivo, alumni Universitas Prasetiya Mulia, kini sudah mulai berbisnis.

Margiono, 63 tahun, adalah penderita gula darah. Sejak masih berumur 30-an tahun. Sejak masih beristrikan Yu Sri. Kalau makan, seru. Badannya subur. Humornya banyak. Sikapnya sederhana.

Baca Juga:

Sampai menjadi pemimpin redaksi Jawa Pos, ia masih biasa tidur di atas meja, dengan selimut sarung.

Margiono adalah pengganti saya sebagai pemimpin redaksi Jawa Pos. Transfer ''kekuasaan'' itu dianggap sangat ideal: selisih umur kami 7 tahun. Itu melambangkan peralihan generasi. Juga dari generasi tidak lulus universitas ke generasi intelektual.

Margiono terpilih lagi, untuk periode kedua. Setiap tahun Margiono berpidato di depan Presiden –saat Hari Pers Nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News