Gus Miftah Sebut Ada 4 Jenis Umat Islam di Indonesia, Cuma 1 yang Ideal
Setidaknya keberlangsungan paham ahlusunah waljamaah dan ideologi Pancasila bisa terawat di tanah air.
Menurut Gus Miftah, Indonesia adalah rumah besar dengan enam kamar keagamaan. Jika Pancasila dipahami dan diyakini dengan baik, ujarnya, setiap orang tidak akan merecoki keyakinan rekan sebangsa.
"Jadi, yang masalah kalau masuk ke kamar orang lain, tidur, dan bahkan ngompol di sana. Maka masyarakat harus pahami Pancasila, apa pun agamanya," kata alumnus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu.
Gus Miftah juga memberi nasihat bahwa pemeluk agama harus menyatakan ajaran agama yang dipeluk ialah benar. Namun, kata dia, hal itu tidak boleh disertai dengan menyalahkan agama orang lain.
"Sebagai pemeluk agama A, kita harus mengatakan agama kita benar tanpa harus menyalahkan agama lain," ujar dia.
Kepada masyarakat, Gus Miftah juga mengajak agar ikut pendapat ahli. Namun, kata dia, tak ikut-ikutan dengan orang yang berlagak ahli.
"Posting yang penting, jangan yang penting posting, karena kita sering begitu," katanya.
Gus Miftah bertausiah di kantor PDIP saat acara silaturahmi sekjen parpol pendukung pemerintah sekaligus berbuka puasa bersama.
Pendakwah Gus Miftah menyebut ada empat kategori umat Indonesia dalam menjalani kehidupan beragama dan berbangsa di tanah air.
- Tak Melulu Bisnis, Tionghoa Juga Berpartisipasi Dalam Berbagai Aspek
- Masjid Ini Bukan Milik Orang Islam, Gereja Ini Bukan Milik Orang Katolik, tetapi…
- Silaturahmi Ahlu Tarekat di Jakarta Kuatkan Fondasi Kebangkitan Islam
- Nuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar Batang
- Zastrow Al Ngatawi: Masyarakat Jawa Telah Mengenal Puasa Sebelum Islam Datang
- Ustaz Adi Hidayat: Islam Tidak Anti dengan Seni