Gus Yaqut Sebut Kementerian Agama Hadiah Negara untuk NU, Anwar Abbas Bereaksi Keras

Gus Yaqut Sebut Kementerian Agama Hadiah Negara untuk NU, Anwar Abbas Bereaksi Keras
Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut soal Kemenag hadiah dari negara untuk NU dikritik Anwar Abbas. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi dan keagamaan Anwar Abbas bereaksi keras atas pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang bilang Kementerian Agama bukan hadiah negara untuk umat Islam, tetapi spesifik untuk NU.

Anwar Abbas menyebutkan pernyataan Menag Gus Yaqut -panggilan Yaqut Cholil Qoumas- tersebut tidak menghargai kelompok dan elemen umat dan masyarakat lainnya.

Dia juga menilai pernyataan itu memberi kesan kepada publik bahwa pejabat-pejabat di Kemenag diisi oleh orang-orang dari organisasi keagamaan tertentu saja.

"Menjadi terang benderang bagi kita semua mengapa para pejabat di Kemenag dan bahkan juga para pegawainya dari atas sampai ke bawah, serta juga rektor UIN dan IAIN di seluruh Indonesia nyaris dipegang dan diisi oleh orang NU," kata Anwar Abbas dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Minggu (24/10).

Dia juga mengaitkan pernyatan Menag Yaqut dengan keterangan Ketum PBNU KH Said Agil Siradj yang menyebutkan jabatan agama jika tidak dipegang oleh NU, bakal kacau semua.

"Cara berpikir dan cara pandang seperti ini kalau saya kaitkan dengan masalah kebangsaan dan pengelolaan negara, tentu jelas sangat naif dan tidak mencerminkan akal sehat," Anwar Abbas.

Pria kelahiran 15 Februari 1955 di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat itu menyatakan sebagai seorang menteri dan pemimpin umat, Yuqut Cholil Qoumas serta Said Agil Siradj seharusnya lebih mencerminkan dan mengedepankan sikap arif dan kenegarawanan.

"Namun, saya lihat sang menteri dan sang tokoh tersebut lebih mencerminkan sikap sebagai seorang politisi dan lebih menonjolkan ananiyah hizbiyyah-nya," ucapnya.

Anwar Abbas tanggapi pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) soal Kemengterian Agama (Kemenag) hadiah dari negara untuk NU.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News