Guspardi Minta Bawaslu Lebih Tegas, Ternyata Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menilai pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020 yang lalu merupakan pesta demokrasi tersulit yang pernah ada di Indonesia.
Pasalnya, berlangsung di tengah mengalami wabah pandemi Covid-19.
Namun, berdasarkan evaluasi Komisi II DPR RI bersama pemerintah dan penyelenggara pemilu, pelaksanaan pilkada serentak bisa dikatakan sukses.
Bahkan memiliki tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,02 persen. dari target 77,5 persen.
"Yang tak kalah penting bahwa pelaksanaan pilkada 2020 berlangsung tertib dengan penegakan protokoler kesehatan yang ketat. Sehingga tidak terjadi klaster baru Covid-19 dari pelaksanaan pilkada serentak 2020," ujar Guspardi di Jakarta, Kamis (21/10).
Legislator dapil Sumatera Barat II itu menjelaskan pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu berjalan relatif baik.
Namun, dia menilai terkadang Bawaslu harus bacakak (silang pendapat) dengan KPU dan DKPP demi menjaga netralitas dan menegakkan aturan.
Pasalnya, Guspardi masih banyak temuan dan catatan diberikan oleh Bawaslu dalam setiap tahapan pilkada yang perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Oleh karena itu, dia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus berani dan menunjukkan integritas tinggi.
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus berani dan menunjukkan integritas tinggi.
- Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Ajak Rakyat Indonesia Menjaga Harmonisasi Usai Pemilu
- LSI: 71,2 Persen Publik Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024
- Bawaslu Lampung Siap Memberi Keterangan Dalam Persidangan MK Perihal Lokus PHPU di 10 TPS
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Guspardi Minta Pemda Serius Menindaklanjuti Pengangkatan Honorer jadi PPPK
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian