Habib Rizieq Punya Permintaan Serius untuk Pemerintah

Habib Rizieq Punya Permintaan Serius untuk Pemerintah
Habib Rizieq. Foto: Puguh/dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Riqiez Shihab meminta pemerintah tak menganggap Aksi 112 sebagai makar, anti-Pancasila dan antikebinekaan.

“Demi Allah kami cinta NKRI yang berdasar UUD 1945 dan Pancasila," ujar Rizieq di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2).

Menurut Rizieq, ketika Aksi 212 lalu, jutaan umat berkumpul di Monas.

Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga bergabung dengan massa untuk melakukan salat Jumat di tengah guyuran hujan.

"Kalau aksi itu tidak dimaknai Bhinneka Tunggal Ika justru kita bertanya aksi mana yang Bhinneka Tunggal Ika?" ujarnya.

Menurut Rizieq, pemerintah seharunya merangkul umat Islam yang sudah menunjukkan kebinekaan.

"Umat mesti dicinta bukan dinista, harus disayang bukan ditendang, harus dirangkul bukan dipukul," tuturnya.

Di sisi lain, dia juga meminta warga Jakarta dan umat Islam berjuang agar Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara.

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Riqiez Shihab meminta pemerintah tak menganggap Aksi 112 sebagai makar, anti-Pancasila dan antikebinekaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News