Habibie Berencana Bangun Pabrik Pesawat R80 di Batam

Habibie Berencana Bangun Pabrik Pesawat R80 di Batam
Presiden Ketiga Indonesia, Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie saat berkunjung ke Batam, Kepri, Senin (29/4). Foto: batampos/jpg

Saat ini, perekonomian Batam tertolong oleh tingginya tingkat konsumsi, terutama pola belanja konsumtif dari wiasatawan mancenegara. Dia memprediksi saat ini, tingkat konsumsi tinggi akan membantu, tapi dalam jangka panjang tidak akan cukup berkontribusi lagi.

"Menurut saya, Batam tekankanlah industri, karena merupakan tempat orang bekerja di masa mendatang. Tak semua orang di sektor jasa nanti. Saya kira industri harus dikembangkan seperti MRO, dirgantara, produk migas, galangan kapal dan elektronik masih ada tempat di Batam. Tapi juga disesuaikan dengan kondisi teknologi saat ini sehingga perlu pendidikan. Ini tugas dari pemerintah dan BP Batam untuk mengurusnya," ucapnya.

Sedangkan ayahnya, BJ Habibie mengatakan bahwa Batam harus lebih memperluas jaringan di era globalisasi saat ini. "Di zaman globalisasi, kita tak bisa sendiri. Sudah jauh-jauh hari sejak 25 tahun kita mulai proyeksi ke arah situ. Dan sekarang Batam sudah lumayan lah," katanya.

Baca Juga: Habibie Bangun Gedung Tertinggi di Batam dan Singapura

Dia menyarankan bahwa lebih Batam kembali fitrahnya seperti di awal pembentukannya. Dengan kata lain, Batam butuh lebih banyak industri, tapi yang berteknologi tinggi dan mampu menambah daya saing serta transfer ilmu ke penduduk lokal.

"Kuncinya yakni SDM yang renewable dan ilmu pengetahuan. Lalu back to basic,transparan juga. Ketika menciptakan lapangan pekerjaan, harus matang-matang dipikirkan. Maka saya datang kemarin putuskan industri dirgantara akan dipusatkan di Batam," paparnya.

Namun, untuk mendukung pengembangan industri yang berkelanjutan, ia meminta agar pemerintah menyediakan sarana dan prasarana serta vokasi bagi SDM agar industri bisa terus berkembang. (leo)


Presiden Ketiga Indonesia, Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie terakhir menjabat sebagai Kepala Otorita Batam (sekarang BP Batam, red) 21 tahun lalu.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News