Hacker Australia Ungkap Detail Operasi Rahasia Menghancurkan Unit Propaganda ISIS
Rabu, 18 Desember 2019 – 23:34 WIB

Ruang operasi tim peretas yang dipecah menjadi beberapa grup kecil dan menyerang targetnya sebagai simultan. (Supplied: ASD)
Mereka terdiri atas ahli bahasa, pakar anti-terorisme, analis intelijen, operator serangan siber (lebih dikenal sebagai peretas) dan spesialis teknis TI.
Usia mereka antara 24 dan 38 tahun, kebanyakan sarjana sains, matematika, bahasa dan pemasaran. Mereka menjalani pelatihan intensif untuk mempersiapkan perang siber.
Tim Australia ini menghabiskan waktu berbulan-bulan merencanakan operasi. Termasuk pengintaian online untuk memata-matai anggota unit propaganda ISIS.
"Kita perlu tahu bagaimana mereka merespons serangan, untuk mendukung taktik kita dalam menyerang mereka kembali," jelas Sarah.
ASD mempelajari semua hal tentang anggota ISIS untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam menghadapi lawannya.

KISAH di balik operasi peretasan yang berhasil menyusupi, lalu menghancurkan, unit propaganda kelompok teroris ISIS
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya