Hacker Australia Ungkap Detail Operasi Rahasia Menghancurkan Unit Propaganda ISIS
Rabu, 18 Desember 2019 – 23:34 WIB

Ruang operasi tim peretas yang dipecah menjadi beberapa grup kecil dan menyerang targetnya sebagai simultan. (Supplied: ASD)
"Jadi, perangkat lunak yang akan Anda gunakan selama ini, tidak akan bisa Anda dapatkan kembali karena kami telah menghancurkan semuanya," kata Staughton.
Lydia Khalil dari Lowy Institute mengatakan ketika Operation Glowing Symphony menghancurkan mesin propaganda ISIS, kelompok teroris itu berusaha membangunnya kembali.
"Memang terlihat adanya perbedaan, tapi kita juga tidak melihat kehadiran online ISIS menghilang sepenuhnya," katanya.

ABC mengtehaui bahwa serangan siber lebih lanjut terhadap ISIS telah diluncurkan sejak Operation Glowing Symphony, tapi ASD menolak berkomentar.
Menurut Khalil, serangan yang tengah berlangsung itu telah membuat ISIS hancur.
KISAH di balik operasi peretasan yang berhasil menyusupi, lalu menghancurkan, unit propaganda kelompok teroris ISIS
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka