Hadapi El Nino, BPPT Siapkan 20 Ton Garam

Hadapi El Nino, BPPT Siapkan 20 Ton Garam
Garam. Foto ilustrasi. dokumen JPNN

Sekali terbang, pesawat mampu membawa garam sebanyak satu ton hingga tiga ton. Sejumlah higroskopik yang dibawa sengaja ditambahkan langsung ke dalam awan jenis cumulus (awan hujan) agar proses pengumpulan tetes air di dalam awan segera dimulai.

“Dengan berlangsungnya pembesaran tetes air lebih efektif, maka proses hujan menjadi lebih cepat dan menghasilkan curah hujan lebih banyak,” terangnya.

Untuk mengukur keberhasilan TMC, terang Tri Handoko, dilakukan monitoring hujan di daerah seeding dan sekitarnya. Selain juga dipasang peralatan dari Instrumentasi Early Warning System karhutla.

Peralatan yang dipasang meliputi sensor kelembapan tanah, suhu tanah dan automatic weather station (AWS). Alat ini untuk memonitoring kelembapan atau kandungan air pada beberapa level kedalaman lahan gambut dan kondisi cuaca.

Direktur Bantuan Darurat BNPB Drs Eko Budiman MM menambahkan, saat ini ada bantuan untuk Sumsel pesawat Casa 212 milik TNI AU, pesawat Pelita air, helikopter Bell 214, helikopter Bolco, dan helikopter MI 8. Untuk d I Provinsi Riau diperbantukan empat helokopter.

Kedepan, kata dia, bisa saja ada penambahan pesawat dengan melihat kondisi cuaca, jika timbulnya asap yang menebal. “Kalau sekarang ini saja cukup untuk operasional,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) H Ishak Mekki mengatakan, Pemprov Sumsel kini gencar melakukan siaga darurat bencana asap. Untuk menghindari kejadian ini, pemerintah melakukan operasional udara dengan waterbombing dan TMC.

“Karena bencana kabut asap menimbulkan banyak kerugian dalam skala yang cukup luas,” bebernya.

Fenomena El Nino bakal kembali terjadi jelang memasuki musim kemarau tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News