Hadapi El Nino, Kementan Tingkatkan Peran & Fungsi Penyuluh Pertanian di OKU Selatan

Hadapi El Nino, Kementan Tingkatkan Peran & Fungsi Penyuluh Pertanian di OKU Selatan
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya (pegang mik) saat melakukan kunjungan kerja di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, Jumat (8/9). Foto: Kementan

Dedi mengungkapkan bahwa hasil riset menunjukkan ada tiga agen yang dapat meningkatkan produksi pertanian diantaranya sarana dan prasarana pertanian 25%, peraturan perundangan 25% dan SDM pertanian yang paling besar kontribusinya dalam peningkatan produksi pertanian.

Terkait ketersediaan Pangan, Kabadan Dedi menekankan agar lumbung pangan mulai dari tingkat provinsi hingga desa dipastikan ketersediaannya. Sehingga Indonesia dapat melalui krisis pangan.

"Termasuk upaya diversifikasi pangan dengan mengonsumsi pangan lokal seperti jagung, ubi, singkong dan lainnya. Bukan beralih ke pangan impor seperti mie gandum dan olahan gandum lainnya," tegas Kabadan.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya mengatakan kinerja penyuluh pertanian tidak akan terlihat apabila tidak ada motivasi yang kuat untuk bisa berbuat sesuatu kepada petani.

"Keterbatasan fasilitas dan sarana prasarana penyuluh dalam bekerja akan tertutup bila kita punya motivasi yang tinggi untuk memberikan kontribusi kepada pembangunan pertanian," kata Bustanul saat melakukan kunjungan kerja di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, Jumat (8/9).

Bustanul mengatakan bahwa kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan saat bangsa Indonesia bisa swasembada beras pada tahun 1984, di mana saat itu peran penyuluh pertanian sangat luar biasa dalam program Bimas yang dicanangkan pemerintah saat itu.

"Peran dan jasa penyuluh pertanian dalam transfer teknologi dan pendampingan kepada petani saat itu yang bisa membalikkan keadaan dari negara pengimpor beras menjadi negara yang swasembada. Maka daripada itu penyuluh pertanian sekarang harus bisa jauh lebih baik menunjukan kinerjanya karena zaman yang sudah berbeda," terang Bustanul.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa keterbatasan yang ada dalam fasilitas tidak bisa dijadikan masalah, tetapi, harus melihat masalah sebagai tantangan.

Peran dan fungsi penyuluh pertanian di OKU Selatan sangat membantu dalam menghadapi El Nino.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News