Hadapi Potensi Krisis Pangan 2023, Ganjar Optimalkan Produksi Pajale dan Politik Pupuk

Hadapi Potensi Krisis Pangan 2023, Ganjar Optimalkan Produksi Pajale dan Politik Pupuk
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Foto dok Pemprov Jateng

Adapun, bersadarkan data Pemprov Jateng, realisasi produksi padi hingga September 2022 mencapai 8.238.177 ton dan akan mencapai 9.579.069 ton di akhir tahun.

Sementara, produksi jagung pada periode yang sama mencapai 3.047.712 ton dan kedelai 47.246 ton.

Selain pajale, Ganjar juga akan mengoptimalkan politik pupuk untuk menghadapi potensi krisis pangan 2023.

Ganjar menjelaskan, langkah ini dilakukan karena subsidi pupuk Jateng masih cukup terbatas.

"Soal politik pupuk nih, karena subsidi pupuk kita itu terbatas sekali dan jumlahnya secara kuantitas juga kurang. Maka hari ini coba kita dampingi dengan pupuk organik," tuturnya.

Ganjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng sedang gencar melakukan operasi terhadap sejumlah distributor dan pengecer pupuk untuk memantau kuantitasnya.

Pria 53 tahun ini mendorong agar keduanya tidak mempersulit petani agar produksi pertanian bisa segera terserap pasar.

"Sekarang lagi saya operasi beberapa distributor, pengecer, untuk kita bisa tahu berapa kuantitasnya dan jangan dipersulit petaninya untuk bisa membeli. Hanya memang penggunaan pupuk secara berimbang ini mesti dikontrol oleh para penyuluh. Jadi ini cukup kholistik," tuturnya.

Ganjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng sedang gencar melakukan operasi terhadap sejumlah distributor dan pengecer pupuk untuk memantau kuantitasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News