Hadapi Potensi Krisis Pangan 2023, Ganjar Optimalkan Produksi Pajale dan Politik Pupuk

Hadapi Potensi Krisis Pangan 2023, Ganjar Optimalkan Produksi Pajale dan Politik Pupuk
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Foto dok Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyiapkan strategi untuk menghadapi potensi krisis pangan pada 2023, akibat resesi ekonomi.

Di antaranya melalui optimalisasi produksi padi, jagung, dan kedelai (pajale) serta politik pupuk.

Terkait pangan strategis pajale, Ganjar mengatakan potensi produksinya sangat bangus.

Terlebih, banyak lahan di Jateng yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami dengan tiga komoditas pertanian tersebut, termasuk pekarangan.

"Sebenarnya kami sudah menghitung luasnya lahan pertanian itu yang sekarang dipakai oleh petani dibandingkan luas pekarangan. Ternyata pekarangannya jauh lebih banyak," ujar Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Senin (24/10).

Ganjar mengatakan, optimalisasi produksi pajale juga akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jateng yang akan berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Negar (BRIN).

Politikus PDIP ini juga akan menghadirkan pasar yang melariskan penjualan pajale, salah satunya jajaran Pemprov Jateng sendiri.

"Pemerintah mesti hadir memberikan insentif kepada petani. Kalau perlu off-takernya dari pemerintah sehingga petani merasa mendapatkan keuntungan yang wajar ya. Ini yang mesti kita dorong," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng sedang gencar melakukan operasi terhadap sejumlah distributor dan pengecer pupuk untuk memantau kuantitasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News