Hadeuh, Pertandingan Pra PON Ricuh Lagi

Hadeuh, Pertandingan Pra PON Ricuh Lagi
Ilustrasi

jpnn.com - BANDUNG – Ajang Pra-PON yang berlangsung di Bandung kembali diwarnai keributan. Setelah tim Banten walkout ditengah pertandingan beberapa waktu lalu, kali ini giliran kesebelasan DKI Jakarta yang berulah.

Laga pemungkas grup A ajang Pra-PON sepak bola antara DKI Jakarta dan Jawa Timur, Kamis (24/3), tidak berakhir dengan wajar. Pertandingan yang dihelat di Stadion Arcamanik tersebut terpaksa dihentikan pada menit ke-74 lantaran terjadi kericuhan antara pemain DKI dan wasit.

Akibatnya bisa ditebak. Hasil untuk pertandingan tersebut mengambang. Padahal sebelum keributan itu terjadi, Jatim sedang unggul atas lawannya itu dengan skor 2-1. Dua gol Jatim disumbang oleh Iman Budi (53’) dan Dendy Sulistyawan (64’). Sedangkan gol semata wayang DKI diceploskan Ichwan (8’).

’’Kami sebenarnya berpeluang besar untuk memenangkan pertandingan tadi (kemarin). Namun, harus dirusak dengan tindakan seperti itu,’’ ujar Hanafing kepada Jawa Pos (induk JPNN) semalam. 

Kejadian bermula saat penjaga gawang DKI melayangkan protes kepada wasit. Dia tidak terima lantaran ada rekannya yang kesakitan namun pertandingan tetap berjalan. Wasit bertindak tegas dengan mengkartu merah si kiper.

Namun, tindakan tersebut justru memancing emosi pemain DKI lainnya. Mereka beramai-ramai mengeroyok wasit dan sempat bersitegang dengan pihak keamanan pertandingan.

Muncul solusi terkait kelanjutan nasib 16 menit pertandingan yang tersisa itu.  Yakni dilanjutkan hari ini. Namun, Hanafing dengan tegas menolak. Menurut dia, terhentinya pertandingan itu adalah akibat ulah DKI, bukan lantaran faktor alam seperti hujan lebat ataupun lampu mati.

’’Harusnya pertandingan selesai begitu terjadi keributan dan mereka (DKI) langsung didiskualifikasi karena tindakan anarkis tersebut. Kami akan protes apabila pertandingan harus dilanjutkan,’’ imbuh eks mesin gol Niac Mitra itu. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News