Hadiri COP-28 di UEA, Pertamina Tegaskan Komitmen NZE 2060
Selanjutnya, inisiatif ketiga adalah pengimbangan karbon. Walaupun masih ada bahan bakar fosil, masih ada pembangkit listrik tenaga batubara, tetapi Pertamina harus mengurangi emisi melalui Carbon Capture, Utilization, and Storage, serta solusi berbasis NBS (Natural Base Solution) dengan hutan yang dimiliki.
Saat ini dengan kapasitas untuk menyerap emisi dari lingkungan global hingga 15%.
Dalam menjalankan berbagai inisiatif tersebut, lanjut Nicke, Pertamina menghadapi empat tantangan, yang pertama adalah kerangka regulasi untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan.
Tantangan kedua terkait teknologi. Indonesia memerlukan teknologi untuk semua sumber daya alam yang melimpah dan dapat diproduksi menjadi energi. Tantangan berikutnya adalah keuangan.
Indonesia memerlukan pendanaan terutama untuk tahap awal pengembangan, penelitian, dan pengembangan. Yang terakhir adalah pembangunan kemampuan dan kapasitas.
“Ada empat tantangan dan kami percaya bahwa kami membutuhkan kolaborasi global tentang bagaimana kita dapat mengatasi tantangan ini terutama dukungan dari pemerintah,” kata Nicke. (jpnn)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB 2023 atau Conference of the Parties (COP-28).
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Memajukan Peran Perempuan Indonesia
- Pertamina International Shipping Perkuat Posisi RI di Kancah Industri Maritim Dunia
- Pertamina Sukses Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan Energi Nasional
- FRI RUN, Pertamina Ajak Seluruh Perwira Agar Lebih Sehat dengan Olahraga Lari
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Pertamina Berikan Kado untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia