Hamas Sepakati Gencatan Senjata

Hamas Sepakati Gencatan Senjata
Hamas Sepakati Gencatan Senjata
JERUSALEM - Hamas akhirnya menyepakati gencatan senjata yang dimediatori Mesir untuk Palestina dan Israel Kamis lalu (12/2). Rencananya, gencatan senjata dideklarasikan dan langsung berlaku efektif dalam waktu 48 jam ke depan. Tapi, beberapa jam setelah kesepakatan diraih, roket militan Jalur Gaza menghantam Israel.

''Gencatan senjata yang akan berlaku hingga 18 bulan itu menjadi syarat dicabutnya blokade perdagangan atas Gaza,'' papar Moussa Abu Marzouk, salah seorang pemimpin Hamas, seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (13/2). Dia melanjutkan, berdasar kesepakatan, Israel akan kembali membuka enam perbatasannya dengan Gaza.

Selama ini, enam perbatasan tersebut menjadi akses utama kedua pihak, terutama dalam urusan perdagangan. Tapi, sejak Hamas berkuasa atas Palestina pada 2007, Israel memblokade sebagian besar perbatasan tersebut. Mereka khawatir, perbatasan-perbatasan itu digunakan militan Gaza untuk menyelundupkan senjata. Akibatnya, Palestina makin terisolasi secara ekonomi.

Di samping enam perbatasan itu, masih ada beberapa perbatasan lain yang menjadi gerbang komunikasi penting Palestina dengan dunia luar. ''Sayang, blokade perbatasan-perbatasan yang lain hanya akan dicabut jika serdadu Israel Gilad Shalit (yang diculik militan Gaza dua tahun lalu, Red) dibebaskan,'' ujar Marzouk seperti dikutip Daily Telegraph.

JERUSALEM - Hamas akhirnya menyepakati gencatan senjata yang dimediatori Mesir untuk Palestina dan Israel Kamis lalu (12/2). Rencananya, gencatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News