Hamas Shekel

Oleh: Dahlan Iskan

Hamas Shekel
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - ISRAEL kini sudah membicarakan bagaimana wujud Gaza setelah perang selesai. Debat masih seru. Antarpolitisi beda sayap. Saling berbantah.

MER-C juga sudah membicarakan bagaimana nasib Rumah Sakit Indonesia pascaperang. Terutama karena RS Indonesia itu kini rusak akibat serangan Israel.

"Kami merencanakan untuk memperbaikinya," ujar dokter Sarbini Abdul Murad, ketua presidium MER-C. "Agar bisa segera dipakai lagi," katanya.

Baca Juga:

RS Indonesia dibangun oleh MER-C. Dari dana masyarakat Islam Indonesia. Terbesar kedua di Gaza. Kapasitasnya lebih 200 tempat tidur pasien.

Dulu RS Indonesia 2,5 lantai –termasuk basement. Belakangan MER-C menambah dua lantai lagi ke atas.

Basement itu hasil kompromi. Awalnya tanpa basement. Pihak Palestina minta. Sekalian untuk perlindungan kalau ada serangan. MER-C sebenarnya keberatan. Biaya membuat basement mahal.

Baca Juga:

Basement inilah yang oleh Israel dianggap sebagai bunker. Pejuang Hamas dianggap menjadikan bunker itu sebagai perlindungan dari kejaran. Maka Israel menganggap sah membombardir Rumah Sakit Indonesia. Padahal, kata dokter Ben –panggilan Sarbini sehari-hari– basement itu untuk menyimpan obat-obatan.

Ada tuduhan lain ke RS Indonesia: jadi pusat pembuatan senjata Hamas. Bukti yang diajukan: sering ada kiriman minyak solar ke rumah sakit tersebut.

RS Indonesia dibangun oleh MER-C. Dari dana masyarakat Islam Indonesia. Terbesar kedua di Gaza. Kapasitasnya lebih 200 tempat tidur pasien.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News