Hamdalah, Indonesia Resmi Jadi Pemandu di Selat Malaka

Hamdalah, Indonesia Resmi Jadi Pemandu di Selat Malaka
Menhub Budi Karya S (dua kiri) didampingi Dirut Pelindo I Bambang Ekajayana di Harbour Bay, Batuampar, Batam. Foto: cecepmulayana/batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Upaya diplomatik Indonesia selama sepuluh tahun itu akhirnya membuahkan hasil.

Pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura resmi dioperasikan Pemerintah Republik Indonesia, Senin (10/4) kemarin, sebagai operator PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan pengelolaan pemanduan jalur pelayaran sepanjang 550 mil tersebut, selain menaikan harga diri bangsa juga dapat mendatangkan nilai ekonomis bagi Indonesia.

Yakni tambahan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Dalam satu hari ada 220 kapal yang melintas. Kita bisa lakukan (pemanduan) 70 kapal. Pendapatannya, kalau kita serius bisa satu triliun setahun," ucap Budi seperti dilansir Batam Pos hari ini.

Dia menyatakan, perjuangan panjang itu dimulai dari pembahasan antar negara pantai (The Littoral States) anatara Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam forum Tripartite Technical Expert Group (TTEG).

Budi menilai, selama ini memang belum ada keseriusan mendalam terkait pemanfaatan sumberdaya yang punya potensi ekonomi tersebut.

Maka dari itu, dia meminta Direktorat Jenderal (dirjen) Udara juga Dirjen Laut serta Pelindo berkonsultasi berbagai pihak.

Upaya diplomatik Indonesia selama sepuluh tahun itu akhirnya membuahkan hasil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News